Arsip Tag: alat musik tradisional

Saronen, Nyelekit Tapi Menarik!

Saronen, Nyelekit Tapi Menarik!

Jawa timur yang merupakan tempat menyimpan banyaknya sejarah dan budaya memiliki satu alat musik yang sangat asing bagi orang yang berada di luar provinsi tersebut. Namun, budaya ini tetap dijaga sehingga sampai sekarang masih ada generasi muda penerusnya. Simak kisah Ashari Yudha yang berkunjung ke sanggar alat musik tradisional di Indonesia ini.

Sepanjang perjalanan #MahakaryaIndonesia, baru pertama kali ini saya menemukan alat musik yang pemainnya sudah amat jarang sekali. Kami mencari banyak info di Internet, tapi nggak dapat. Akhirnya, kami mendapatkan info tentang sanggar Saronen dari seorang dosen budaya. Lalu, kami mencari sanggar tersebut hingga ke Madura. Akhirnya, kami bertemu dengan sanggar tersebut, yaitu Sanggar Budaya Mekkas Laras.

Pertama kali melihat Saronen ini, saya menyangka itu adalah suling yang sedikit di modifikasi. Ternyata, saya salah. Saronen sebenarnya merupakan nama pertunjukan kesenian rakyat yang sudah ada sejak lama dan berkembang di masyarakat Madura, yang mengombinasikan tarian dan musik. Pertunjukan ini menggunakan berbagai instrumen musik, salah satu alat musik utamanya dan yang paling dominan adalah Saronen, alat musik tiup yang memiliki enam lubang yang berjejer dari atas ke bawah, dan satu lubang di belakang. Saronen menjadi yang paling dominan karena suara yang ditimbulkan berupa nada-nada pentatonis yang dapat dimainkan dengan laras slendo atau pelok. 



Bahan peniup Saronen adalah kulit kelapa yang keras dan pohon lontar yang berbentuk seperti kumis. Alat musik Saronen juga sering digunakan sebagai pengiring lomba karapan sapi, upacara adat dan juga resepsi pernikahan. Daya pikat utama dari Saronen selain permainan iramanya adalah proses pembuatannya. Jika bahan dari peniup tersebut menggunakan bahan-bahan terbaik dan dibuat dengan cermat, maka akan menghasilkan bunyi yang baik dan enak didengar.

Nah, sudah tak banyak lagi pemain Saronen yang aktif. Di daerah Pamekasan sendiri, hanya tinggal dua orang saja pemain Saronen menurut Sanggar. Seharusnya, budaya seperti ini dijaga lho. Karena, Saronen adalah salah satu #MahakaryaIndonesia yang memiliki nilai-nilai Indonesia. Jangan sampai, nanti sudah hilang, baru dicari. Bukan mantan kali dicari lagi, cari yang baru dong!